ads

Wednesday, November 10, 2010

Membuat Belajar Si Anak Menyenangkan

Banyak cara agar anak lebih mudah belajar. Selain harus kreatif, orangtua juga bisa membantunya dengan menggunakan berbagai media. Pilih media yang bisa memudahkannya belajar.

Belajar kadang menjadi kegiatan yang membosankan untuk anak. Jika tidak pintar-pintar menyiasatinya, mereka akan malas untuk menerima pelajaran. Dikatakan oleh pakar pendidikan anak, Dr Seto Mulyadi Psi atau yang akrab disapa Kak Seto, saat anak belajar, tidak perlu ada pemaksaan agar anak giat belajar karena anak akan bertahap dalam menerima pelajaran.

”Anak tidak bisa dipaksa untuk berkembang secepat yang kita inginkan,” ujar pendiri dan ketua Yayasan Mutiara Indonesia ini.

Kreativitas orangtua memang diperlukan dalam menumbuhkan motivasi belajar anak agar tak kendur, seperti memasuki dunia anak, semisal dengan mengajak bermain yang diselingi dengan permainan yang anak gemari. Bermain tebak-tebakan nama bagian tubuh misalnya.

”Berikan suasana yang menyenangkan saat belajar agar anak tidak bosan. Karena dunia anak adalah dunia bermain,” ungkapnya.

Kak Seto menuturkan, dalam memotivasi anak untuk belajar terdapat cara yang berbeda-beda menurut usianya. Seperti saat mengajarkan sesuatu kepada anak, terutama untuk balita,tidak ada salahnya menggunakan media sebagai alat bantu untuk memudahkan anak menerima pelajaran.

Semisal, memperdengarkan lagu bahasa Inggris kepada anak untuk mengenalkannya pada bahasa serta memperlihatkan aneka buku menarik dan berwarna dalam mengenalkan benda-benda.

”Jika pembelajaran diberikan dengan cara yang menarik dan tidak membosankan, anak pun lebih cepat tangkap,” tutur psikolog lulusan Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia ini.

Hal yang sama juga dikatakan oleh doktor sekaligus ahli linguistik terapan dari Universitas Katolik Atmajaya Jakarta, Nany Setyono Kurnia, di mana dalam mengenalkan bahasa atau memberi informasi tentang penggunaan kosakata yang tepat dan membantu pemakai menemukan kata yang dicari dengan cepat, bisa didapat dari kamus.

Nany mengatakan, tujuan penggunaan kamus, bisa untuk memahami apa yang dibaca dan apa yang didengar. Selain itu, juga untuk menyiapkan tulisan atau menyiapkan tuturan secara lisan.

”Kamus membantu apa yang kita cari sehingga arti kata bisa kita temukan lebih cepat,” tandasnya.

Saat ini kamus tidak hanya digunakan untuk mereka yang ingin memahami bahasa lebih lanjut, banyak sekolah yang sudah mulai mengajarkan cara membaca kamus.

Bahkan dimulai dari anak-anak yang duduk di taman kanak-kanak. Namun, itu semua bergantung pada tujuan penggunaannya.

”Tidak sedikit orangtua yang mengenalkan kata-kata kepada anak lewat kamus. Jadi, kenalkanlah kamus sejak anak sudah mulai mengerti dan sesuai kemampuan mereka,” ungkap Nany yang mengambil gelar doktor di Universitas Indonesia ini.

Umumnya, untuk mengenalkan kamus kepada anak bisa dimulai dengan mengenalkan kamus bergambar.

Karena tampilannya lebih menarik sehingga anak pun cepat mengerti kosakata yang dimaksud. Dari kamus bergambar, maka nantinya anak akan terbiasa untuk membuka kamus saat anak merasa kesulitan belajar memahami bahasa asing. Media lain yang bisa digunakan adalah melalui dongeng.

Dongeng memiliki manfaat yang beragam, di antaranya untuk menumbuhkan karakter anak, cerita yang berkisahkan petualangan misalnya.

Nah, saat berdongeng, orangtua bisa menggunakan alat bantu seperti boneka jari dengan karakter yang anak suka.

”Jangan menggunakan media yang rumit saat membantu anak mengenalkan sesuatu yang baru,” saran Kak Seto.

Ingat, dunia anak adalah dunia bermain. Artinya, dunia anak pada dasarnya adalah dunia yang menyenangkan. Bermain, mempunyai arti: suatu kegiatan yang menyenangkan, tanpa paksaan, dan tanpa suatu target yang ketat ataupun kaku.

Jadi, proses pembelajaran pada anak hendaknya dilakukan melalui aktivitas yang benar-benar diwarnai suasana kegembiraan. Jadi, tepat jika orangtua menggunakan media sebagai alat bantu untuk memudahkan anak belajar.

Sebagai orangtua yang dituntut senantiasa kreatif dalam menciptakan media belajar anak, orangtua tidak harus memilih media yang mahal untuk membantu anak agar cepat tangkap dalam menerima apa yang diajarkan.

Seperti membuat alat permainan sendiri, bisa alat yang terbuat dari balok kayu untuk membentuk puzzle yang akan merangsang otak anak untuk berpikir atau dengan membuat permainan menyusun rumah-rumahan yang merangsang si anak untuk berkreasi.

No comments:

Post a Comment

Masukkan email Anda di sini untuk berlangganan info kesehatan dan kecantikan: